TUGAS
FISIOLOGI
HORMON
PROGESTERON
DIAJUKAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA
KULIAH FISIOLOGI
Oleh:
I Ketut Deny Wahyudi
NIM : 113063A10024
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
PROGRAM
PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN
BANJARMASIN
2011
Progesteron
Hormon ini
diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon
progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan
temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas
saluran pernapasan dan
mengatur lendir) dan anti-inflamasi.
Fungsi Hormon Progesteron
1. Siklus haid
- Mengatur siklus
menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan melalui feedback mekanisme
terhadap FSH dan LH. Sekresi secara bergantian hormon-hormon ini menentukan
siklus menstruasi.
- Mempertebal dinding
endometrium untuk persiapan proses implantasi jika terjadi fertilisasi antara
ovum dan sperma.
2. Masa kehamilan
- Ketersediaan progesteron
dalam jumlah yang cukup pada masa awal kehamilan sangat penting peranannya,
terutama dalam menghambat kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan sehubungan
dengan usaha untuk mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di uterus
gar tidak terjadi kelahiran premature atau keguguran.
- Menurunkan gairah seksual
selama kehamilan trimester I. Fungsi ini dibutuhkan untuk mempertahankan
kondisi janin karena keadaan janin yang masih rentan terhadap benturan.
- Membantu mempersiapkan
payudara untuk proses laktasi.
- Meningkatkan suhu tubuh
dan respitasi rate, sebagai bentuk penyesuaian terhadap masa awal kehamilan.
- Mengentalkan secret
vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap kemungkinan infeksi.
3. Terapi
a. Penyakit
- Trauma kepala berat
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh dr. David Wright dari Associate professor of
emergency medicine university of Emory Atlanta, progesteron memiliki kemampuan
untuk meningkatkan perkembangan normal neuron otak serta memiliki efek protektif
terhadap jaringan otak yang rusak. Sehingga progesteron dapat menurunkan resiko
kematian pada pasien trauma kepala. Hal ini memungkinkan progeteron menjadi
terapi lini pertama pada kasus trauma kepala.
- Membantu proses penyembuhan
Progesteron
mampu membantu proses penyembuhan terutama pada penderita Multiple
Sclerosis. Progesteron bekerja dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan
serabut myelin.
- Mampu menurunkan resiko terjadinya kanker rahin dan payudara.
Saat masa
laktasi, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat, oleh karena itu wanita
yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut–turut serta wanita yang
telah hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Sedangkan pada rahim, progesteron bekerja mencegah terjadinya kanker rahim
dengan mengatur efek paparan esterogen dalam rahim
b. Reproduksi
Selain memiliki
fungsi seperti ayng telah dipaparkan diatas progesterone juga dapat digunakan
sebagai slah satu pilihan dalam penggunaan kontrasepsi, terutama kontarasepsi
hormonal.
Berikut
berbagai pilihan kontarsepsi hormonal dengan progesteron :
- Kontrasepsi oral : POP
(progesterone only pill)
- Suntikan : 3 bulan
(progesterone only)
- Mengontrol perdarahan
anovulasi
D. Sumber Progesteron
Selain
progesteron sintetik seperti yang umumnya kita temukan dalam obat-obatan,
progesteron juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung progesteron. Makanan
tersebut antara lain :
- Vit E : dosis 150 IU per
hari
- Umbi-umbian
- Kuning telur
- Susu sapi
- Daging ayam
E. Kekurangan Progesterone dan Hal-Hal Yang
Mempengaruhinya
1. Deteksi kekurangan hormon progesteron
a. Anamnesa
2. Efek kekurangan hormon progesteron
Melihat dari
betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, maka kekurangan progesteron
dapat sangat berpengaruh bagi penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :
a. Pengaruh umum
- Terganggunya siklus
menstruasi
- Nyeri berlebihan selama
siklus menstruasi
- Tidak terjadinya ovulasi
- Meningkatnya resiko
keguguran
- Meningkatnya stres dan
rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama pada trimester I.
- Gangguan tidur (insomnia)
yang dapat berakibat buruk pada perkembangan janin.
- Menurunnya daya ingat
- Keringnya mukosa vagina
- Nyeri sendi dan infeksi
saluran kencing
b. Pasca persalinan
- Depresi
Selama hamil,
kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus menghasilkan hormon
ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta berhenti memproduksi
sehingga kadar progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang dilakukan NaProTechnology,
penurunan kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya depresi setelah
melahirkan (postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai
dengan gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa
berlangsung hingga 6 bulan.
- Retensi cairan
Retensi atau
penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai akibat dari
berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai dengan
pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena
pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh
progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan
dikeluarkan melalui urin.
- Siklus menstruasi yang
tidak teratur
Dalam siklus
yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron mendadak turun sebagai
sinyal bagi dinding rahim untuk luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan
dinding rahim tidak luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi
hormonal tidak terjadi secara drastis.
Gangguan pada siklus
menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para ibu setelah melahirkan.
Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga
sering dituding sebagai pemicunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar